Rabu, 19 Februari 2014

Satupilihan

melakukan kesalahan gampang banget
minta maaf juga gampang
lalu lakuin lagi
sampe gila
qil qil apa susahnya melakukan kebaikan?
sebenernya gampang
tapi emang tolol gitu jadinya

udahlah qil percuma lu menyalahkan diri lu
ya hanya menyemangati diri sendiri
itu bukan menyemangati tapi menjatuhkan
setiap orang punya cara sendiri untuk menyemangati dirinya
ya karna lu freak
so what?
belajar lah untuk menjadi baik qil..

gua berusaha
belom qil
gua berusaha berubah
ya berubah tapi kesalahan yang lu lakuin lebih besar dari perubahan lu
...
lu bisa qil tapi masalahnya lu mau enggak?
bullshit

gua mau percayalah, tapi entah kesalahan itu selalu datang
...
gua mau percayalah, please percaya
tapi qiil entahlah gausah dipikirin
apa?
yakinlah besok kamu akan melakukan lagi
gua gak pernah tau hidup gua

qil
lu lebih sempurna dari orang-orang yang putus asa disana
apa yang mau lu keluhkan qil?
ada yang karna cacat
ada yang karna keluarganya udah gak lengkap
ada yang karna kekurangan biaya
terus lu mau mengeluhkan apa?

ya gua salah lagi
enggak qil, gua gak bermaksud menyalahkan lu
gua cuma pengen lu liat kenyataan
"aku takut berjalan lagi yang Maha hebat"
qil perjalanan disini jauh lebih pendek dibanding disana
cuma sedikit hitam yang Aku kasih
Aku juga tidak pernah meninggalkan

setelah gua pikir-pikir, memang gaada pilihan lain
tetap jalani dan menyesuaikan
tak peduli apa kata mereka
tak peduli gua di dalam yang sedikit
karna gua memang harus tetep jadi gua
karna mutlak ada prinsip
selama Dia bilang iya


Jumat, 07 Februari 2014

L.A.D.A

Kangen ngobrol sama lu
mungkin kesalahan gua
ya kesalahan gua
mungkin orang bilang manusia memang selalu mempunyai kesalahan
tapi beda sama gua
berusaha untuk benar itu hanya bullshit akhirnya
menyalahkan diri sendiri untuk kebeberapa kalinya
nangis lagi
melihat langit
dan bertanya pertanyaan idiot
mengangkat tangan ke langit berkata
hilang
selalu menjadi kuat
karna tidak ada pilihan lain

Kamis, 13 Juni 2013

TRUE STORY


True Story

Aku ingin bercerita tentang seorang anak bernama Eloise Adrienne Anselhasana, dia seorang perempuan berambut tipis, berdagu lancip dan berhidung setengah mancung. Dia mempunyai keluarga yang sempurna, seorang ibu, ayah, kakak dan adik. Dia anak yang begitu abstrak dan selalu memikirkan sesuatu yang banyak orang tidak memikirkannya. Saat umur dia menginjak 12 tahun, kehidupan mulai berubah, dia menjadi anak yang sangat ditakuti oleh orang-orang. Dia menganggap  bahwa kehidupannya akan berjalan tanpa butuh satu orang pun didekatnya. Kehidupannya terus berjalan, dia tetap menjadi dia, dia yang selalu merasa hebat dari yang lain. Dia berteman dengan teman-teman yang menurut dia pantas dan dia merasa anak-anak yang culun tak akan pernah satu level dengan dia. Eloise dengan teman-temannya, Yiban, Aruzza, Adnirf, selalu bersama melakukan suatu hal konyol yang membuat kepala sekolah ikut turun tangan, sampai waktulah yang memisahkan mereka karna masuk sekolah menengah atas.

Dia melihat kehidupan yang jauh berbeda dengan kehidupan sebelumnya.  Dia mencoba mengikuti jalan yang ia tempuh, seluruh teman sepemikirannya beda sekolah dengannya. Walaupun begitu, dia mencoba mencari teman baru dan mendapatkan  seorang wanita bermata besar bernama Anirki. Anirki satu sekolah dengan dia saat sekolah menengah pertama walau tidak terlalu dekat. Lama-kelamaan Anirki sering meninggalkannya sendiri, dan suka marah-marah apabila Eloise pergi dengan temannya yang lain, “Dasar Egois” kata Eloise.

Sampai pada satu saat dia bertemu dengan seorang teman yang bernama Hamaf bin Arhazza, dia sangat senang bertemu dengan seorang teman yang begitu sepemikiran dengannya, dia tidak peduli dengan Anirki yang amat marah melihat Eloise dengan teman barunya. “Sebenarnya bukannya aku tidak mau berteman dengan Anirki, tapi kenapa tidak Anirki saja yang mendatanginya dan sama berteman kesini”, terkadang Eloise berfikir seperti itu. Tapi sayangnya Hamaf bin Arhazza memutuskan untuk pindah sekolah, yaa sebenarnya Eloise sangat terpukul, tapi dia tidak pernah melihatkan kesedihannya didepan Hamaf, dia selalu bilang “Yaudah sanah pindah saja, bagus juga kan biar satu kelas tidak terlalu banyak”, yang dibalas tertawa oleh Hamaf.

Minggu, 11 November 2012

Human Project


Life is crazy and totally unpredictable i think. It's going to push you over, kick you while you're down and hit you when you try to get back up. Not everything can beat you. Things are going to change you, but you get to choose which ones you let change you. Masalah itu enggak akan berhenti, malah dia selalu mencoba membunuh kita setiap waktu. Terkadang manusia sepele dengan hal yang dianggap penting, seperti menghormati sesuatu atau seseorang, sehabis itu kita tidak pernah tau sesuatu atau seseorang itu akan membalas dendam untuk mencoba mengembalikkan rasa sakit yang dirasakannya. Bahkan banyak pembunuh, pemutilasi, bunuh diri,  orang gila atau psikopat sekalipun ada di Dunia ini karna balas dendam atas kehidupannya. Dan kebanyakan dari mereka balas dendam karna pengkhianatan, manusia itu memang sedikit yang tau diri, kebanyakan cuma ngomong doang dan berfikir pendek. Jarak ada yang bisa memberi apa yang orang beri, kebanyakan menyakiti tapi kalau disakiti bisa-bisa aja melampiaskan amarahnya dengan apapun yang ia rasa pantas. Entah apa yang membuat pencipta manusia menciptakan manusia yang cuma bisa ngehancurin Dunia tanpa berfikir betapa kecilnya dia. 
Listen to your heart. follow your dreams until everywhere, and please let no one tell you what you're capable of.

Find Your purpose in life,
and Live it!

Sabtu, 15 September 2012

Perfection In My Life


A
ku hidup dikeluarga yang sangat sempurna, mereka mengajarkan banyak pelajaran yang tak pernah aku temukan didunia ini. Terkadang aku benci mereka, benci  jika ada pendapat mereka yang melenceng dengan keyakinanku.  Akibatnya banyak perdebatan yang aku harus lontarkan hanya untuk hal yang sepele ditambah lagi aku bukan anak yang mau kalah. Tapi karna perdebatan itulah aku bisa mengerti.., mengerti bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang sama, sekali itu ditakdirkan untuk kembar, tapi yang menetukan adalah Dna dan selama beribu-ribu tahun dunia ini tercipta, tidak satu Dna pun yang sama. Aku bukan tipe anak  yang tertarik atau mungkin bisa dibilang penasaran dalam urusan orang, termasuk tentang keluargaku. Alhasil waktulah yang memaksaku untuk mengenal mereka, makin lama, aku makin mengerti bahwa keluarga adalah latar  perilakuku.

16 tahun aku mencicipi dunia ini tak cukup lama dibanding orangtua ku. Waktu luang biasa mereka habiskan untuk bercerita, menceritakan pengalaman keras hidup mereka. Rasanya aku terlampau lemah merasakan jalan hidup mereka. Pernah ayahku menceritakan hidupnya yang penuh dengan liku-liku, ia adalah pemuda tersulung dari 7 saudara yang seluruhnya laki-laki. Ia bukan pemuda berbadan tegap dan penuh dengan kesempurnaan fisik, tapi malah sebaliknya.  14 tahun ia harus menelan pahitnya takdir, ayahnya meninggal. Jiwanya hancur, orang yang paling ia sayangi dan selalu ia tiru, pergi.. menghilang tidak kembali. Tak bisa aku bayangkan itu terjadi padaku. Belum lagi ia harus menghentikan air matanya, disaat ia ingat ia harus menghidupkan 6 adik beserta ibunya. Bingung gundah gulana meracuni hirup nafasnya, termenung ia dihadapan jendela kamarnya, memikirkan bagaimana kehidupan selanjutnya. Sekarang seluruh takdir keluarganya berada ditangannya. Dengan keyakinan yang kuat, ia coba bangun berfikir memutar balik kembali otaknya. Ia putuskan untuk merantau ke Jawa Barat yaitu tepatnya Bogor.
“Lebih baik awak merantau saja lah mak”
“Merantau? Apa-apaan kau. Masih kecil lah lancang bilang begitu!”
“Apa lagi? Awak bingung, awak nak sulung mak.. Awak tak tau lai caronyo.”
 Dari nol ia bangun kembali semuanya, berjalan menyusuri takdir yang kelam dengan sendiri. Berkaca-kaca mataku saat aku bayangkan itu terjadi menimpaku, harusnya aku banyak bersyukur. Tapi itulah kelemahanku, aku belum bisa bertahan disaat badai masalah menimpaku, malah aku bersembunyi ditempat yang bisa melindungiku atau mengabaikan dan pergi.

Detik, menit, hari, minggu, bulan, tahun berlalu menyisakan kenangan pahit dan manis. Warna-warni takdir manusia penuh menghiasi dunia. Terkadang aku berfikir, sampai kapan dunia ini akan bertahan. Percuma saja aku fikirkan, waktu menakutkan itu tidak akan aku temukan,  banyak manusia berfikir kita yang mengejar waktu, sebenarnya waktulah yang mengejar kita, waktu berlari sangat-sangat kencang dan apa daya manusia, mau tidak mau mereka harus menyesuaikan hidupnya.Bukan hanya itu ayahku merasakan depresi tinggi. Ia pernah merasakan lumpuh, mematikan seluruh syaraf kedua kakinya disaat ia hampi menyelesaikan seluruh kuliahnya. “Mengapa kejadian itu terjadi disaat aku sedang menggapai berlian?”, seharusnya ayahku bertanya begitu, tapi tidak. Tetes demi tetes air mata hanya bisa ia keluarkan. Bayangkan saja, satu tahap lagi ia akan lulus dari kuliah, tapi karna kejadian itu, ia harus menelan pahit. Ia tidak berhenti sampai situ, ia berdo’a “Hanya satu yang aku mau ya Allah, biarkan kaki ini berdiri untuk bisa sholat”. Ia coba untuk berdiri, tapi terjatuh, tapi ia sendiri yang bilang “Disaat kita tertekan atau mendapatkan masalah bertubi-tubi, bukan berarti lemah harus menemani kita, tapi disaat itulah kita harus membuktikan betapa tegarnya kita”. Rasanya dalam sekali kata-kata ayahku, membuat aku yang lemah in,i bermotifasi kembali. Akhirnya kakinya bisa ia tegapkan untuk sholat. Lumpuh itu mengganggunya sampai setahun. Terpaksa ia tidak bisa kuliah selama setahun. Aku kira cerita selanjutnya akan berkata semuanya membaik kembali seperti normal, tapi tidak. Selama satu tahun itu tidak cukup, ia masih harus memakai penyangga yaitu tongkat. Sejauh 50 meter berjalan itu sudah membuatnya tak kuat, ia putuskan untuk memakai sepeda.  Sakit saat menggoes seperti menusuk kakinya sendiri, tapi apa gunanya mengeluh, ia tetap mencoba untuk semangat.Sudah cukup ia pernah merasakan tidak lulus, karna kelumpuhannya, mengecewakan ibunya. Tekadnya sudah bulat tidak akan ada lagi kemalasan apa lagi putus asa.

Perfect Two


You can be the peanut butter to my jelly

You can be the butterflies I feel in my belly
You can be the captain
And I can be your first mate
You can be the chills that I feel on our first date

You can be the hero

And I can be your sidekick
You can be the tear that I cry if we ever split
You can be the rain from the cloud when it's stormin'
Or you can be the sun when it shines in the mornin'

Don't know if I could ever be 

Without you 'cause boy you complete me
And in time I know that we'll both see 
That we're all we need
'Cause you're the apple to my pie 
You're the straw to my berry
You're the smoke to my high 
And you're the one I wanna marry 




'Cause you're the one for me, for me
And I'm the one for you, for you 
You take the both of us, of us 
And we're the perfect two
We're the perfect two
We're the perfect two
Baby me and you
We're the perfect two

You can be the prince and I can be your princess

You can be the sweet tooth I can be the dentist
You can be the shoes and I can be the laces
You can be the heart that I spill on the pages
You can be the vodka and I can be the chaser
You can be the pencil and I can be the paper
You can be as cold as the winter weather
But I don't care as long as we're together



You know that I'll never doubt ya
And you know that I think about ya
And you know I can't live without ya 
I love the way that you smile
And maybe in just a while
I can see me walk down the aisle

'Cause you're the apple to my pie

You're the straw to my berry
You're the smoke to my high
And you're the one I wanna marry

'Cause you're the one for me, for me 

And I'm the one for you, for you
You take the both of us, of us
And we're the perfect two
We're the perfect two
We're the perfect two
Baby me and you
We're the perfect two




Jumat, 29 Juni 2012

Crazy Night


Kapan ya terakhir kali gua mosting? 28 april yang lalu, dan sekarang tanggal 29 june. Udah sebulan sehari ga mosting, sebenernya bukan karna bosen, bingung aja apa yang harus dipostingin. Tapi harii ini gua bakal ceritain tentang tanggal 27 juni hari rabu kemaren.


Udah lama ngerencanain ketemuan bareng sama temen-temen kocak smp gua. Akhirnya diputusin kita (Rinda, Gua, Nabil, Mia) nginep dirumah salah satu temen kocak gua itu, namanya Dinda. Pertama sih gua ga niat, walaupun gua yang usulin buat nginep. Pas pertama Nabil sms buat klarifikasiin jadi apa kaga, gua udah liat sih, tapi males banget gua bales. Terus Dinda juga nannya ke gua, tapi emang lagi ga mood jadi ga gua bales juga, tapi emang dasar si Dinda, jadi dia tau-tau nelfon jam 10-an, langsung gua suruh mba gua ngangkat dan bilang gua udah tidur, hahahaha XD peace din, tapi mau gamau karna udah boong kaya gitu gua langsung tidur deh, walaupun mata gua masih seger banget. Besoknya gua bales sms Nabil, tapi kayanya gua ga becus banget balesnya, sabar ya Nabil lu temen gua paling sabar. Dia sms gua hari sabtu apa minggu ya, nannya "Gimana qila udah diijinin nyokap blm? Jdinya rabu kamiss..". Tapi gua baru nannya pas banget hari rabunya ke nyokap, haha. Tuh kan gua ga niat banget.


Dateng juga hari rabu, kita janjian jam 10. Tapi gua rada ngaret, bukan rada kali yaa, ngaret banget, niatnya sih sore, gara-gara ada urusan sama tukang jait, baju gua dari berapa bulan yang lalu belom juga selesai, malahan dia belom ngerti modelnya. Tau-tau pas gua udah niat kesana, dia ke Jakarta, apes dasar. Makanya karna itu tukang jait gajadi, gua bisa dateng abis dzuhur, itu juga masih aja ngaret, jadi jam 1-an gua baru go away. Gua dateng sampe sana jam 2 siangan kalo ga salah, Nabil sama Mia udah dateng dari kapan tau. Apesnya lagi, si Dinda sakit, gua udah kebayang aduh bakal bosen banget disini. Taunya setelah mereka sholat, kita nonton "Breaking dawn part 1", karna gua belom nonton ya gua ikut excited juga, apa lagi pas bagian-bagian yang gitu, ya karna temen-temen gua juga begitu, jadi makin pada melek deh pas bagian yang begitu, buat orang yang begitu pasti ngerti.

Jam 6-an selesai. Aduh teler gua ngeliat cipokan wae tuh di "Breaking dawn" wkwkwk, hapalan gua pada luntur, tapi seru sih, mengingatkan masa lalu.. Haha. Abis itu langsung nonton lagi "Hunger Games", mereka sih udah pada nonton di bioskop, yang niatnya pengen ngumpul bareng juga, tapi gua ga ngikut, jadi cuma gua doang  yang belom nonton. Apesnya lagi jam 7 atau 8-an mati lampu, aduh panas banget, yaudah udah kaya kumpul kebo tuh berlima-an diatas kasur, dempet2an, panas2an, mati lampu lagi. Aduh apes banget, itouch yang satu-satunya bisa dimainin juga dua-duanya low. Ya otomatis kalo gaada kerjaan, biasanya jam berapa pun itu gua bakal tidur. Jam 9-an kalo gasalah lampu udah nyala, mereka pada nerusin nonton, dan gua masih tidur. Apesnya lagi, dasar tuh AC nyebelin, dingin banget dan gua dipaling ujung deket dinding, pas banget sama itu AC, jadi gua bangun deh jam 10 dan ikutan nonton lagi sama mereka karna kedinginan. Jam 11-an selesai. And now time for photo, tapi porno-porno semua karna niatnya emang buat koleksi pribadi hehe, yaudahlah gua buremin aja lah ya.